Sunday, June 19, 2011

Matahari

Matahari adalah bintang raksasa yang berperan sebagai pusat tata surya kita. Bentuk matahari yaitu bulat seperti bola dengan komponen penyusun terbesar berupa gas helium dan hidrogen terionisasi.
Berdasarkan penghitungan menggunakan hukum Newton dengan melibatkan nilai kecepatan orbit Bumi, jarak matahari, dan gaya gravitasi, diperoleh massa matahari sebesar 1,989x1030 kilogram.
Matahari juga merupakan bintang paling dekat dengan bumi, yaitu berjarak rata-rata 149.600.000 kilometer atau sama dengan 92,96 juta mil.


Matahari telah menjadi simbol penting di banyak kebudayaan sepanjang peradaban manusia. Dalam mitologi dimiliki oleh berbagai bangsa di dunia, matahari memiliki peranan yang sangat penting di dalam kehidupan masyarakatnya. Matahari dikenal dengan nama yang berbeda-beda pada tiap kebudayaan dan seringkali disembah sebagai dewa.
Ra atau Re adalah Dewa Matahari sekaligus pencipta di kebudayaan Mesir Kuno. Pada hieroglif, matahari digambarkan sebagai sebuah cakram. Ra menyimbolkan mata langit sehingga sering digambarkan sebagai cakram yang berada pada kepala burung falkon atau cakram bersayap.
Dalam mitologi India, matahari disebut dengan nama Surya. Penyembahan matahari telah dilakukan oleh penganut kepercayaan Hindu selama ribuan tahun. Surya Namaskar atau penghormatan kepada matahari adalah sebuah gerakan penting dalam yoga.
Dalam sebuah legenda, mitologi Yunani kuno, Apollo adalah dewa, putra dari Zeus, penguasa pegunungan Olympus. Ia dikisahkan mengendarai sebuah kereta yang ditarik oleh kuda “api” mengarungi angkasa setiap harinya untuk menerangi dunia. Apollo tidak saja digambarkan sebagai matahari, melainkan bidang kehidupan lain seperti musik, logika dan nalar

Suhu
Jenis batuan atau logam apapun yang ada di Bumi ini akan lebur pada suhu setinggi itu. Ada pula yang menyebutkan temperatur di inti matahari kira kira sekitar 13.889.000 °C. Menurut JR Meyer, panas matahari berasal dari batu meteor yang berjatuhan dengan kecepatan tinggi pada permukaan matahari. Sedangkan menurut teori kontraksi H Helmholz, panas itu berasal dari menyusutnya bola gas. Ahli lain, Dr Bothe menyatakan bahwa panas tersebut berasal dari reaksi-reaksi termonuklir yang juga disebut reaksi hidrogen helium sintetis

No comments:

Post a Comment

Jangan malu malu untuk memberikan komentar